Minggu, 03 Desember 2017

MEDIA PEMBELAJARAN SELAWAT DULANG

https://youtu.be/tpWTt_P7W9o

TUGAS
MEDIA, SARANA DAN BAHAN BELAJAR PLS
TENTANG
“ MEDIA PEMBELAJARAN SELAWAT DULANG

Oleh Kelompok Pedagogi :

1.         DINA SAHLINI                       (16005054)
2.         ELINUR SAKIYAH                (16005009)
3.         HANIFA ZULMI                     (16005085)
4.         INTAN AULIA                         (16005017)
5.         NOVITA YUSDIANA             (16005090)
6.         PITRI                                       (16005043)
7.         RAMA YULI SARI                 (16005091)
8.         REZA GUSTIA                         (16005044)
9.         SALAIDA MENKA                 (16005046)
10.       SANDRA NOVELISA             (16005047)
11.       SISKA APRILIA                      (16005032)
12.       VEGA AFRIANTI                   (16005093)
13.       VIVI SRI KURNIATI              (16005048)


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017



SELAWAT DUlANG

A.    Pengertian Selawat Dulang
Salawat dulang atau Salawaik Dulang adalah sastra lisan Minangkabau bertemakan Islam. Sesuai dengan namanya, Salawat dulang berasal dari dua kata yaitu salawat yang berarti salawat atau doa untuk nabi Muhammad SAW, dan dulang atau talam, yaitu piring besar dari Loyang atau logam yang biasa digunakan untuk makan bersama. Dipertunjukkan oleh minimal dua klub diiringi tabuhan pada ‘dulang’, yaitu nampan kuningan yang bergaris tengah sekitar 65 cm. Dalam bahasa sehari-hari, sastra lisan ini hanya disebut ‘salawat’ ataupun ‘salawek’ saja. Di beberapa tempat, salawat dulang disebut juga salawat talam.
Dalam sastra rakyat Minangkabau, salawat dulang adalah penceritaan kehidupan nabi Muhammad, cerita yang memuji nabi, atau cerita yang berhubungan dengan persoalan agama Islam dengan diiringi irama bunyi ketukan jari pada dulang atau piring logam besar itu.
Pertunjukan salawat dulang biasanya dilakukan dalam rangka memperingati hari-hari besar agama Islam dan ‘alek nagari’. Pertunjukan ini tidak dilakukan di kedai (lapau) atau lapangan terbuka. Biasanya hanya dipertunjukkan di tempat yang dipandang terhormat seperti mesjid, surau. Pertunjukan juga biasanya dimulai selepas isya. Sifat pertunjukan yang bertanya jawab, saling serang dan saling berusaha mempertahankan diri. Dalam pertunjukannya, kedua tukang salawat duduk bersisisian dan menabuh talam secara bersamaan. Keduanya berdendang secara bersamaan atau saling menyambung larik-lariknya. Larik-larik itu berbentuk syair.

B.     Fungsi Selawat Dulang
1.      Fungsi kerayaan keagamaan adat
Perayaan keagamaan yang dimaksud adalah kegiatan atau acara untuk mempenringati peristiwa-peristiwa keagamaan yang berkaitan dengan agama islam,seperti perayaan hari maulid nabi,muhammmad saw,.perayaan hari maulid nabi merupakansebuah upacara relegius umat islam dalam rangka memperingati hari kelahiran nabi saw.kegunaan acara salawuik dulang pada acara tersebut adalah untuk memberikan kesadaran pada masyaraka minangkabau agar lebih menhayati dan memahami betul masalah yang berhubungan dengan agama islam serta digunakan untuk memberikan pertunjuk tentang hal-hal yang benar dan yang salah menurut ajaran agama.acara selawat dulang juga digunakan untuk memeriahkan pertunjukan katan kuram maksudnya adalah sebgai hadiah bagi anak-anak dan orang yang melihat saat acara katam kuram tersebut jadi fungsinya disisni adalah sebagai hiburan dan pertunjukan bagimorang-orang yang ada dalam acara yang diikuti tersebut.
2.      Fungsi pengukuhan ikatan sosial masyarakat
Pemberitahuan acara selawat dulang biasanya dilakukan melalui pengeras suaramesjid yang difungsikan sebagai pengganti undangan kepada masyarakat sekeliling nagari.acara pengumpulan dana sebagai cerminan ikatan sosial kemasyarakatan itu biasanya dilaksanakan pada hari-hari raya islam.
3.      Fungsi sebagai media informasi dan transformasi nilai
Pertunjukan selawat dulang juga digunakn sebagai propaganda untuk menyebarkan program-program pemerinta,mengenai hasil-hasil pembangunan disegala bidang(seperti bidang ekonomi,sosial dan lainya).
4.      Fungsi dakwah
Kesenian salawaik dulang pada awalannya berfungsi sebagai sarana untuk melakukan dakwah islamiah.sang artis pada pertunjukan salawaik dulang selain dapat mengakomondasikan kebenaran pada orang lain,melalui objek estetisndan hasil kreatifitas hasil manusia,juga menyampaikan pesan-pesan dakwah dan kemanusian sesuai dengan ajaran dan morma-normayang beraku dalam islam.Selain dengan perkembangan zaman,salawaik dulang yang dulunya berfungsi sebagai wacana dakwah mengalami perkembangan kekonteks yang lebih sekuler seperti berfungsi sebagai hiburan yang bersifat komersial.
5.      Fungsi integrasi dan keterpaduan sosial
Sebagai ekspresi salawauik dulang berfungsi untuk kebutuhan biologis,kebudayaan juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhsn instrumental dan intergratif.kebutuhsn biologis berupa kebutuhsn akan sandagn dan pangan ,kebutuhsn instrumental seperti kebutuhsn akan hukum dan pendidikan.
6.      Fungsi hiburan
7.      Fungsi komersial
8.      Fungsi eksistensi kelompok dan ajang kompetisi



C.     CONTOH ISI SELAWAT DULANG
O........dangalah
Salawauik dulang
Dunia rang solok
Tuo jo mudo,tuo jo mudo

Bujang jo gadih
Tuo jo mudo
Baralah sorak
Nan jo sorainyo

O......dangalah
Salawaik dulang
Dunia rang solok
Tuo jo modu,tuo jo mudo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

media pembelajaran anak usia dini

https://youtu.be/tpWTt_P7W9o TUGAS MEDIA, SARANA DAN BAHAN BELAJAR PLS TENTANG “ MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI ” O...