TUGAS
MEDIA, SARANA DAN BAHAN BELAJAR
PLS
TENTANG
“ MEDIA
PEMBELAJARAN SELAWAT
DULANG”
Oleh Kelompok Pedagogi :
1. DINA SAHLINI (16005054)
2. ELINUR SAKIYAH (16005009)
3. HANIFA ZULMI (16005085)
4. INTAN AULIA (16005017)
5. NOVITA YUSDIANA (16005090)
6. PITRI (16005043)
7. RAMA YULI SARI (16005091)
8. REZA GUSTIA (16005044)
9. SALAIDA MENKA (16005046)
11. SISKA APRILIA (16005032)
12. VEGA AFRIANTI (16005093)
13. VIVI SRI KURNIATI (16005048)
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
SELAWAT
DUlANG
A. Pengertian
Selawat Dulang
Salawat
dulang atau Salawaik Dulang adalah sastra lisan Minangkabau bertemakan Islam.
Sesuai dengan namanya, Salawat dulang berasal dari dua kata yaitu salawat yang
berarti salawat atau doa untuk nabi Muhammad SAW, dan dulang atau talam, yaitu
piring besar dari Loyang atau logam yang biasa digunakan untuk makan bersama.
Dipertunjukkan oleh minimal dua klub diiringi tabuhan pada ‘dulang’, yaitu
nampan kuningan yang bergaris tengah sekitar 65 cm. Dalam bahasa sehari-hari,
sastra lisan ini hanya disebut ‘salawat’ ataupun ‘salawek’ saja. Di beberapa
tempat, salawat dulang disebut juga salawat talam.
Dalam
sastra rakyat Minangkabau, salawat dulang adalah penceritaan kehidupan nabi
Muhammad, cerita yang memuji nabi, atau cerita yang berhubungan dengan
persoalan agama Islam dengan diiringi irama bunyi ketukan jari pada dulang atau
piring logam besar itu.
Pertunjukan
salawat dulang biasanya dilakukan dalam rangka memperingati hari-hari besar
agama Islam dan ‘alek nagari’. Pertunjukan ini tidak dilakukan di kedai (lapau)
atau lapangan terbuka. Biasanya hanya dipertunjukkan di tempat yang dipandang
terhormat seperti mesjid, surau. Pertunjukan juga biasanya dimulai selepas
isya. Sifat pertunjukan yang bertanya jawab, saling serang dan saling berusaha
mempertahankan diri. Dalam pertunjukannya, kedua tukang salawat duduk
bersisisian dan menabuh talam secara bersamaan. Keduanya berdendang secara
bersamaan atau saling menyambung larik-lariknya. Larik-larik itu berbentuk
syair.
B. Fungsi
Selawat Dulang
1. Fungsi
kerayaan keagamaan adat
Perayaan
keagamaan yang dimaksud adalah kegiatan atau acara untuk mempenringati
peristiwa-peristiwa keagamaan yang berkaitan dengan agama islam,seperti
perayaan hari maulid nabi,muhammmad saw,.perayaan hari maulid nabi
merupakansebuah upacara relegius umat islam dalam rangka memperingati hari
kelahiran nabi saw.kegunaan acara salawuik dulang pada acara tersebut adalah
untuk memberikan kesadaran pada masyaraka minangkabau agar lebih menhayati dan
memahami betul masalah yang berhubungan dengan agama islam serta digunakan
untuk memberikan pertunjuk tentang hal-hal yang benar dan yang salah menurut
ajaran agama.acara selawat dulang juga digunakan untuk memeriahkan pertunjukan
katan kuram maksudnya adalah sebgai hadiah bagi anak-anak dan orang yang
melihat saat acara katam kuram tersebut jadi fungsinya disisni adalah sebagai
hiburan dan pertunjukan bagimorang-orang yang ada dalam acara yang diikuti
tersebut.
2. Fungsi
pengukuhan ikatan sosial masyarakat
Pemberitahuan
acara selawat dulang biasanya dilakukan melalui pengeras suaramesjid yang
difungsikan sebagai pengganti undangan kepada masyarakat sekeliling
nagari.acara pengumpulan dana sebagai cerminan ikatan sosial kemasyarakatan itu
biasanya dilaksanakan pada hari-hari raya islam.
3. Fungsi
sebagai media informasi dan transformasi nilai
Pertunjukan
selawat dulang juga digunakn sebagai propaganda untuk menyebarkan
program-program pemerinta,mengenai hasil-hasil pembangunan disegala
bidang(seperti bidang ekonomi,sosial dan lainya).
4. Fungsi
dakwah
Kesenian
salawaik dulang pada awalannya berfungsi sebagai sarana untuk melakukan dakwah
islamiah.sang artis pada pertunjukan salawaik dulang selain dapat
mengakomondasikan kebenaran pada orang lain,melalui objek estetisndan hasil
kreatifitas hasil manusia,juga menyampaikan pesan-pesan dakwah dan kemanusian
sesuai dengan ajaran dan morma-normayang beraku dalam islam.Selain dengan
perkembangan zaman,salawaik dulang yang dulunya berfungsi sebagai wacana dakwah
mengalami perkembangan kekonteks yang lebih sekuler seperti berfungsi sebagai
hiburan yang bersifat komersial.
5. Fungsi
integrasi dan keterpaduan sosial
Sebagai
ekspresi salawauik dulang berfungsi untuk kebutuhan biologis,kebudayaan juga
berfungsi untuk memenuhi kebutuhsn instrumental dan intergratif.kebutuhsn
biologis berupa kebutuhsn akan sandagn dan pangan ,kebutuhsn instrumental
seperti kebutuhsn akan hukum dan pendidikan.
6. Fungsi
hiburan
7. Fungsi
komersial
8. Fungsi
eksistensi kelompok dan ajang kompetisi
C. CONTOH
ISI SELAWAT DULANG
O........dangalah
Salawauik dulang
Dunia rang solok
Tuo jo mudo,tuo jo mudo
Bujang jo gadih
Tuo jo mudo
Baralah sorak
Nan jo sorainyo
O......dangalah
Salawaik dulang
Dunia rang solok
Tuo jo modu,tuo jo mudo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar